Pada tahun 2017, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah membuat target penambahan 16 ruas
tol baru sepanjang 352,33 kilometer di berbagai pelosok Tanah Air yang
dibangun oleh badan usaha dan 3 ruas sepanjang 39,65 km yang dibangun
oleh Kementerian PUPR. Dari sejumlah ruas tersebut, Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono menyatakan akan mengoperasikan sebanyak 6 (enam) ruas jalan
tol dalam 2 bulan ke depan yakni di bulan Agustus dan September.
Tol yang akan beroperasi adalah Tol di Sumatera dan 5 Tol di Jawa. Keenam ruas tol baru tersebut adalah:
Medan-Binjai Seksi 2 (6,18 km) dan Seksi 3 (4,28 km)
jalan Tol Medan–Binjai adalah jalan tol
sepanjang 16,8 kilometer yang akan menghubungkan dua kota di Sumatera
Utara, Indonesia, yakni Medan dan Binjai. Peresmian pembangunan jalan
tol ini telah dilakukan pada 10 Oktober 2014 oleh Menko Perekonomian
Chairul Tanjung. Sedangkan ground breaking telah dilaksanakan Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015. Pembangunan jalan tol ini direncanakan berlangsung 3 tahun.
Jalan tol Medan-Binjai akan membagi beban
kendaraan dengan Jalan Medan-Binjai yang merupakan salah satu ruas
terpadat dalam Jalan Raya Lintas Sumatera yang menghubungkan Medan dan
Banda Aceh. Jalan tol ini akan menyambung dengan Jalan tol Belmera yang
telah ada sebelumnya di sekitar pintu tol Tanjung Mulia, lalu menyusuri
kawasan Medan Helvetia, Sei Semayang dan sampai ke jalan lingkar luar
kota Binjai sebagai titik akhir.
Pintu tol direncanakan berjumlah 3 pintu, 2
arah dengan 3 jalur pada masing-masing arah dengan desain kecepatan
maksimum 100 km/jam.
Palembang-Indralaya Seksi 1 (7,75 km)
Tol Palembang-Indralaya yang disingkat tol
Palindra terletak di Desa Ibul Besar III, Kabupaten Ogan Ilir,
Palembang, Sumatera Selatan. Tol ini mempunyai panjang 22 km yang dibagi
dalam tiga sesi. Sesi I, sepanjang 10 km dari KTM Rambutan-Indralaya.
Sesi II, Pemulutan-KTM Rambutan sepanjang 5 km, sesi III,
Palembang-Pemulutan sepanjang 7 km.
Tol Palindra diprediksi menghabiskan dana
sekitar Rp 3,4 triliun, bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
Investasi swasta dan pinjaman ke PT Hutama Karya sebagai kontraktor yang
ditunjuk pemerintah. Dibutuhkan lahan 302 hektar untuk pembangunan
Palindra.
Presiden Joko Widodo sendiri yang meresmikan dimulainya groundbreaking
jalan Tol Palindra pada 30 April 2015. Tol Palindra merupakan salah
satu megaproyek Trans Sumatera yang menelan dana investasi sebesar Rp
360 triliun dengan tahap awal ruas Palindra sepanjang 22 kilometer dan
Bakauheni-Tebanggi sepanjang 150 kilometer. Pembangunan ruas tol ini
akan terintegrasi dengan pengembangan pelabuhan Merak-Bakaheuni. Jalan
dari pelabuhan itu akan terkoneksi dengan Patunglaya hingga menuju
pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) sebagai program Nawa Cita Presiden
Jokowi tentang Tol Laut.
Kertosono-Mojokerto Seksi 2 (20,15 km) dan Seksi 4 (0,9 km)
Jalan Tol Kertosono–Mojokerto adalah jalan
tol sepanjang 40,50 km yang akan menghubungkan daerah Kertosono dengan
Mojokerto, Jawa Timur. Pembangunan jalan tol yang adalah bagian dari
Jalan Tol Trans Jawa ini dimulai pada tahun 2007. Jalan Tol ini dikelola
oleh Anak Perusahaan ASTRA Infra (PT Astratel Nusantara), yaitu ASTRA
Infra Toll Road Jombang-Mojokerto (PT Marga Harjaya Infrastruktur). Saat
ini, Seksi 1 sepanjang 14,7 km yang menghubungkan Bandar Kedungmulyo
dengan Jombang telah beroperasi sejak Oktober 2014, sementara Seksi 3
sepanjang 5 kilometer yang menghubungkan Mojokerto Barat dengan
Mojokerto telah beroperasi sejak Desember 2016. Pembangunan ruas tol ini
ditargetkan akan selesai dan beroperasi penuh pada pertengahan tahun
2017.
Jika Jalan Tol Kertosono–Mojokerto sudah
beroperasi secara penuh, rencananya Jalan Tol ini yang pada awalnya
menggunakan Sistem Transaksi Terbuka (Bayar Tol di Gerbang Masuk Tol)
akan berubah menjadi Sistem Transaksi Tertutup (Ambil Tiket Tol/KTME
atau Tap E-Toll Card di Gerbang Masuk Tol dan Bayar Tol pada saat Keluar
Tol).
Bawen-Salatiga (20,51 km)
Ruas tol Gempol Junction-Bangil (7,8 km)
adalah bagian dari Jalan Tol Gempol-Pasuruan adalah sebuah jalan tol
sepanjang 34,15 kilometer yang menghubungkan daerah Gempol dengan Kota
Pasuruan. Jalan tol ini merupakan bagian dari jalan tol yang
menghubungkan antar kota utama di Jawa Timur yaitu Surabaya-Banyuwangi.
Ruas tol Gempol Junction-Bangil ini akan tersambung dengan ruas
Bangil-Rembang sepanjang 7,9 km yang sudah dioperasikan sebelumnya.
Sehingga secara keseluruhan ruas tol Gempol-Rembang 15,7 km sudah tuntas
dan bisa dimanfaatkan dengan sempurna.
Sebagian Ruas Seksi 1 sepanjang 8,3 km (Cipinang-Jaka Sampurna) dari ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu)
Tol Becakayu yang akan dibangun dengan
total panjang 21,04 km ini akan dibagi menjadi 2 seksi yaitu Seksi 1
Kasablanca-Cipinang-Jaka Sampurna 11 km dan Seksi 2 Jaka Sampurna–Duren
Jaya 10,04 km. Untuk keseluruhan Seksi 1 ditargetkan penyelesaiannya
pada awal 2018. Biaya investasi tol ini mencapai Rp 7,2 triliun.
Ke-6 ruas jalan tol baru ini akan segera
rampung dan diresmikan pada bulan Agustus dan September 2017 nanti. Itu
artinya sebentar lagi segala manfaatnya akan segera bisa dirasakan oleh
rakyat Indonesia.
ditengah banyaknya aksi-aksi oposisi yang mencoba mengganggu hegemoni presiden joko widodo,beliau tetap melanjutkan aksinya sendiri dengan fokus pada proyek-proyek pembangun jalan tol yang nantinya akan memudahkan akses perekonomian bangsa dan negara Indonesia.dengan semboyan khasnya kerja,,,kerja,,kerja.. Demi bangsa dan negara Indonesia.
Jayalah Negeriku.(AD)
0 Comment for "Presiden Joko Widodo Siap Resmikan Jalan Tol Berjilid-Jilid"